Virtual Reality System
Pengertian Virtual Reality
Virtual
reality adalah teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan simulasi
terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan
suasana tiga dimensi (3-D) sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara
fisik. Sistem seperti ini dapat digunakan untuk peramu obat, arsitek, pekerja
medis, dan bahkan orang awam untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru
dunia nyata. Sebagai contoh, pilot dapat menggunakan sistem virtual
reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum melakukan penerbangan
yang sesungguhnya.
Virtual
reality juga digambarkan dalam film seperti Congo. Pada film tersebut, Ami
(sang Gorila) menggunakan bahasa tanda dan sarung tangan (glove)virtual reality untuk
berkomunikasi dengan manusia.
Peranti Virtual Reality
Untuk mewujudkan
suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan
peralatan-peralatan yang dinamakan glove,
headset, dan walker.Glove adalah peranti masukan yang dapat
menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke
sistem virtual reality. Headset adalah peranti yang berfungsi
untuk memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan
pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai
melihat dunia nyata. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau
gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar
merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki
akan terasa berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu
berupa rawa atau medan berlumpur.
Cara Kerja Virtual Reality
Cara kerja
sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut.
Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang
bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat
mendengar suara yang realistis. Melalui headset,
glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan
sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang
berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.
Konsep
dan Pengembangan Virtual Reality.
Istilah
Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier
mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah
yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan
tiruan“ telah digunakan sejak 1970.
Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.
CAD pengembangan perangkat lunak, akselerasi perangkat keras grafik, kepala-mount display, sarung tangan database dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan gagasan.
Dalam buku The Metaphysics of Virtual Reality, Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :
Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.
CAD pengembangan perangkat lunak, akselerasi perangkat keras grafik, kepala-mount display, sarung tangan database dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan gagasan.
Dalam buku The Metaphysics of Virtual Reality, Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :
- Simulasi
- Interaksi
- Kepalsuan
- Imersi
- Tele Presence
- Seluruh Tubuh Imersi
- Jaringan Komunikasi
Untuk
memasuki Virtual Reality, pengguna mengenakan sarung tangan khusus,
earphone, dan kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan sistem yang di
dalamnya. Melalui cara ini, setidaknya tiga indera tubuh kita terkontrol oleh
komputer. Untuk hasil yang lebih baik, biasanya piranti Virtual Reality ini
juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang
mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim
masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia
virtual yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game
permainan komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis
representasi teks, suara dan grafis.
Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2(dua) syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2(dua) syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
- Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D
yang nyata menurut perspektif penglihatan pengguna.
- Kemampuan untuk mendeteksi
gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk
menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia”
3-Dnya.
Saat berada dalam VR, pengguna akan
merasa melebur seolah menyatu dengan dunianya, dan bisa berinteraksi
dengan objek-objek yang ada di sana. Hal ini disebut dengan telepresence.
Menurut Jonathan Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2. Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna dimanipulasi, yang biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun saat ini sedang dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Menurut Jonathan Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2. Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna dimanipulasi, yang biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun saat ini sedang dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
0 komentar:
Posting Komentar